PUISI ZADUL DIWAN MASNAWI - Sanggar Seni Kobong

Post Top Ad

Responsive Ads Here

PUISI ZADUL DIWAN MASNAWI

Share This
PUISI ZADUL DIWAN MASNAWI





https://www.instagram.com/p/BWaKh_4nsfb/?taken-by=cepdiwan

Aku butuh dirimu

Untuk dapat  berdiri dipuncak
Diperlukan keyakinan,
Tuk, dapatkan keyakinan
Diperlukan kefokusan,
Tuk, dapat kefokusan
Diperlukan kenyamanan,
Dan untuk mendapat kenyamanan
Diperlukan dirimu
Hanya dirimu
Duhai, kasihku!

2013

Malam dan Misterinya


Malam menyimpan misteri
Pada sinar bintang
Pada gelap langit
Pada tidur yang nyenyak

Dalam tidur, aku menjumpai
Mimpi indah dan mimpi buruk
Sinar bintang membuat mimpiku indah
Gelap langit membuat mimpiku buruk

Sinar bintang yang menyelinap perlahan-lahan
Pada sela-sela mimpiku
Menyampaikan isyarat
Yang belum bisa kuterjemahkan
Seketika

Sedang langit gelap menyerobot
Masuk ke dalam mimpiku
Memberikan buah tangannya
Yang langsung bisa kunikmati
Seketika
2013



Malam Sunyi


Malam yang kulalui

selalu dibungkus sunyi
Pengap dan nyeri sekali rasanya
Hampir tidak tahan aku menahannya

Pernah aku bakar sunyi itu
Pada tiap-tiap malam
Kepul asapnya terus kupandangi
entah menggambarkan apa
Kadang aku lemparkan jauh-jauh
Kepul itu kepada langit hitam

Kadang aku habiskan malam
Menegak Sunyi
Mengakrabi setiap putarannya
Terus saja seperti itu
Tanpa kurasakan nikmatnya kepayang

Sampai muak aku dipermainkan sunyi
Kurobek-robek, kukuliti dan kuludahi sunyi
Namun, ia tak kunjung mati
Kulemparkannya jauh-jauh

Ia kembali datang
Pada tiap-tiap malam
Pada tiap-tiap ruang
Menjelma bunga bermekaran
Mengantarkan harum semerbak.
Aku tak memahaminya

Sekarang ia menjelma coklat yang dibungkus pita
Yang mengucapkan padaku “Selamat Malam”
Juga, bercerita sebelum aku tidur
“Tenang, semua ini adalah sementara sedang Cinta adalah abadi”
Aku tutup telingaku  dan kuselimuti tubuhku
“AKU ADALAH JALANMU” Ia berteriak
Lalu hilang seketika ku tengok kembali

Aku belum mengerti
Masih belum bisa memahaminya
Aku masih muak, dan menjadi kebingungan
Lantas aku pejamkan mata, tidur
Tanpa aku perintahkan, bibirku tiba-tiba
Tersenyum
2015

SEKARANG, KATA
Sekarang, kata tak lagi bermakna
Kata hanya seonggok hiasan
Tak bermakna!

Sekarang, kata menjelma
Genangan air, yang kotor
Di setiap lubang jalan

Padahal, Kata adalah butir air
Yang dapat melubangi kerasnya batu

Kata adalah aliran air
Yang mengisi tiap-tiap kekosongan dan kekurangan
Selalu mengalir menuju kerendahan, dan
Bermuara di rohani

2013


Sore itu


Sore itu, hujan turun
Dari simpanan rahmatNya
Membawa sebuah cerita tentang
Kemurnian cinta

Angin yang menemani sang hujan
Menggesekan dirinya pada sekumpulan
Pohon bambu
Menghasilkan suara yang mengalun indah

Tetes air yang turun sore itu
Seakan tetes air matamu
Berupa kecantikan alami darimu
Berbau Khas kasih dirimu
Mungkin, semurni murninya cinta
Adalah air mata
2014

Tentang arah memanah


Apa karena arah panah kita berbeda
Menjadikan kita saling memanah?
Padahal kita memanah dengan busur
Yang sama, bukan?

Bukankah berbedanya
Arah memanah kita
Membuat kita akan mendapatkan
Buruan lebih banyak?
2013

Tentang dirimu
Sejuk wajahmu tak dapat kurasakan
Harum badanmu tak dapat ku nikmati

Tapi, keringatmu menjelma
Tetes hujan
Yang menyuburkan ladangku
Yang mengisi tiap-tiap
Sumur kehidupanku!
2014

Tentang Sahabat


Sahabat, kau tetaplah sahabat
Tak peduli berapa besar
Serangan yang kau tembakan

Apa karena b eberapa kali
Pelatuk pistol
Yang kau hunjamkan itu
Menghilangkan ribuan panah
Persahabatan?
Yang kita arahkan
Kepada kumpulan awan
Yang kelak senja nanti
Akan menghujani ladang kita
Dari panah yang memanjang itu;
Akan menjelma gugusan bintang
Yang akan menghiasi
Busur kita, malam nanti.
Malam nanti! Sahabat!
2013

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages