Puisi Karya Anak Sanggar Seni Kobong - Sanggar Seni Kobong

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Puisi Karya Anak Sanggar Seni Kobong

Share This

RIOT OF SALAFIYAH

Penggasaban dimana-mana,seakan semua sikon tidak ada yang aman
Menghancurkan Moral para hamba-hamba yang tidak beriman
Mereka sangatlah jauh dari kata Taqwa,ironis sekali
Para hamba yang ingin bergaya layaknya seorang bangsawan,tetapi krisis ekonomi mereka tidak seimbang dengan keadaan.
Nama : Nur Aziz Fadilah
Kelas : X 11



SANG SURYA GELISAH

Langit berubah begitu cepat,ketika hati ini sedang terlukai
Sang surya yang awalnya cerah dan indah seperti raut wajahmu,kini dia terbenam meninggalkan serpihan kepedihan yang mendalam~
Malam ini sunyi,seakan-akan tidak ada bunyi menghampiri. Suara jangkring merdu pun tidak terdengar sama sekali.
Biasanya si Jangkrik Tampan itu suka datang menghampiri untuk menemani,tapi entah kenapa malam ini dia tidak bisa datang kemari.
Mungkin dia juga sama sedang merasakan ke gelisahan yang sulit untuk di padamkan.
Semua berubah yang awalnya cerah ceria sekarang jadi gelap gulita,yang dulunya indah sekarang jadi musibah
Semua rasa yang aku alami sungguh tidak bisa tersinkronisasi


Nama: Nur Aziz Fadilah
Kelas : X - 11
‪#‎SorryMasihTahapPembelajaran‬

Zacky Azkal

layaknya virus yang ber inang di sel lain ....mungkin virus itu tidak bisa melihat celah di fospolipidku
hanya saja yang aku ingat virus bisa masuk kedalam sel yang mempunyai pertahanan berlapis dengan cara yang sangat amat canggih tapi melihat membran sel yang terbuka lebar entah ia tidak ingin masuk atau ia belum mau masuk aku tak tahu dan aku tak mengerti....
‪#‎MISTERIUS‬

Mantra Teman

Oleh : Kemal Muhammad
XII IPA2 di MAN Model Cipasung Tasikmalaya
Kiat-kiat penghasut
Jadikan telingamu layu
Matamu kini sayu
Ucapmu kini kaku
Mantra bualan mereka
Mengutukmu berwajah dua
Hanya dirimu saja
Obat penawarnya
Tak usah dirimu abadi
Dalam hasutan iblis-iblis
Bernampakan teman
Di duniamu


Hujan

Sang senja jawab doa
Turunkan hujan kala dengar
Sang insan bicara
Tentang lara
Pada sang puja

Sang senja tahu
Sang insan tahu
Do'a yang tertuju
Sang puja itu
Menyayat semua
Jawaban do'a sang insan
Kian basahkan alam
Sang senja tahu
Sang insan tahu
Sang senja mati
Turunkan hujan
Demi sang insan
Terkabulkan angan
Sang puja tak tahu
Hujan turun
Sang puja hanya tahu
Senja masih pancarkan
Sinarnya
= Kemal Muhammad

-

Lara kian berteriak
Alam kias bendera duka
Mengibar hati sang insan
Kala rasakan sang puja
Deras hujan asam
Guyur ia kala melinting
Duka yang dilumuri
Oleh sang puja
Ia makan semua
Asam duka yang mengerak
Kering tak terhujani
Bahagia dan canda
Sang insan takkan biarkan
Sayu layu duka membaju
Pilu akan menguap
Takkan pulang lagi
Karya : Kemal Muhammad
Pendidikan : XII IPA2
‪#‎Iseng‬


Ap
Wildan A. Rafiqi

Ada yang lupa tak terucap
Dalam malam yang tertancap
Di kedinginan yang merayap
Merasuk dalam senyap
Setengah hati ku suap
Dalam bayang gelap
saya tak punya sayap
Tapi saya berharap
Dengan cahaya gemerlap
Kini aku meratap
Setengah hati ku santap
Dan terasa mantap

duh newbie


No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages