Puisi Karya Anak Sanggar Kobong - Sanggar Seni Kobong

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Puisi Karya Anak Sanggar Kobong

Share This
 PELAMPIASAN CINTA
di saat hujan turun,kusendiri tiada yang menemani..
Ku terdiam seolah membisu tanpa dirimu..
Haruskah ku bersikap seperti ini terhadap dirimu..
Seolah aku pelampiasan dari cintamu..
Inikah caramu munguji ke setian ku..
Masihkah,pantaskah,diriku..
Dan kini kau pun pergi..
Bersamanya tinggalkan aku disini..
Sendiri terdiam sepi Emotikon frown
.
.
.
Itulah puisi tentang perasaan saya skarang 

Selepas Hujan
Diwan Maldini

selepas hujan, ku ukir namamu
di setilap lembar lembar
daun berembun itu
ku ukir bersama dengan
cerita cerita kau tentang
indahnya warna daun
sore hari
dan kini kau,
menjelma kabut
yang menemani hujan
senja ini
menutupi jarak pandangku
terhadap dedaunan yang kau ceritakan
dan memang,
kau hanya kabut
yang tak bisa ku tangkap


KEPENATAN
Teteng Ramdani
khawatir di makan takdir
Pahit khayalan terlaksana
Kebatan cinta yang berkarat
Tertindas nyata lemah berkecai
Lebih dari terbentur dunia
Nestapa duduk menggerumuk
Garis haluan dari Tuhan
Mengegatkan jiwa yang tenggelam
Tersimpuh dengan hati dingin
Tak menyangka terlalu dini
Sosok candang berganti peri
Tercekik waktu tanpa nuansa
Punten amateur Emotikon grin saaya-aya


Mantra Teman
Oleh : Kemal Muhammad
XII IPA2 di MAN Model Cipasung Tasikmalaya

Kiat-kiat penghasut
Jadikan telingamu layu
Matamu kini sayu
Ucapmu kini kaku
Mantra bualan mereka
Mengutukmu berwajah dua
Hanya dirimu saja
Obat penawarnya
Tak usah dirimu abadi
Dalam hasutan iblis-iblis
Bernampakan teman
Di duniamu

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages